Pada pemaparannya Bu Ira menjelaskan bahwa awal penyakit ini akan menunjukkan gejala layaknya flu seperti demam dan bersin kamudian disertai sesak napas. Penyebaran virus ini terjadi melalui drophlet yang keluar dari mulut dan hidung yang kemudian masuk ke tubuh orang lain melalui mulut, hidung, atau mata. Selain dari drophlet secara langsung, virus ini menyebar dari sentuhan Fisik pada berbagai benda yang telah dihinggapi virus pada permukaan benda tersebut. Langkah utama dalam upaya menghentikan penyebaran virus ini adalah pelaksanaan protokol hidup sehat dengan mencuci tangan dengan sabun dan disiplin diri dengan menjaga jarak dan memakai masker. Protokol kesehatan ini merupakan kunci untuk mengakhiri pandemi ini, dan dibutuhkan keseriusan dari setiap pihak dalam pelaksanaannya. keseriusan yang diharapkan termasuk pada sesuatu yang mungkin bagi kita adalah hal yang sepele padahal sesungguhnya memiliki dampak yang begitu besar, layaknya mencuci tangan harus menggunakan sabun. ” Adek-adek, ada yang tahu kenapa mencuci tangan harus menggunakan sabun ?” Tanya Bu Ira. “ mencuci tangan harus menggunakan sabun agar semua virus atau kuman pada tangan kita mati seluruhnya.” Jawab Nisa kelas 8. Selanjutnya Bu Ira menjelaskan tentang new normal sebagai istilah dalam kehidupan kita ditengah pandemi melalui pertanyaan kepada siswa, “Penerapan protokol kesehatan secara masif menandai kehidupan kita di era New Normal, Ada yang tau New Normal itu apa? "New Normal berarti kita beraktivitas kembali dengan kebiasaan baru yaitu menerapkan protokol kesehatan, diantaranya mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan menjaga jarak ", tutur Yesa Siswi kelas 9. Jawaban dari Yesa dan beberapa siswa lainnya sangat diapresiasi oleh Bu Ira dan menunjukkan bahwa siswa SMPN I Labuan peka terhadap pandemi ini. Selain diisi dengan pematerian dan sesi tanya-jawab, Bu Ira pun melaksanakan sesi interaktif dengan memfasilitasi sebagian siswa memperagakan praktek 6 langkah cuci tangan yang benar dan penggunaan masker yang benar.   

Pelaksanaan sosialisasi pencegahan covid-19 yang interaktif dan mudah dipahami oleh siswa pada dasarnya adalah kebutuhan yang mendesak karena pandemi ini masih belum menunjukkan akan berakhir dan setiap orang di berbagai tempat masih sangat berpotensi untuk terjangkit, termasuk siswa yang belajar di sekolah